Menjelaskan difinisi Algoritma untuk siswa kelas 1-3 SD
“Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis”.
Kata Logis merupakan kata kunci dalam Algoritma. Langkah-langkah dalam Algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai salah atau benar.
Algoritma Merupakan Jantung Ilmu Informatika
Algoritma adalah jantung ilmu komputer atau informatika. Banyak cabang ilmu computer yang diacu dalam terminologi algoritma. Namun, jangan beranggapan algoritma selalu identik dengan ilmu komputer saja. Dalam kehidupan sehari-haripun banyak terdapat proses yang dinyatakan dalam suatu algoritma.
Cara-cara membuat kue atau masakan yang dinyatakan dalam suatu resep juga dapat disebut sebagai algoritma. Pada setiap resep selalu ada urutan langkah-lankah membuat masakan. Bila langkah-langkahnya tidak logis, tidak dapat dihasilkan masakan yang diinginkan. Ibu-ibu yang mencoba suatu resep masakan akan membaca satu per satu langkah-langkah pembuatannya lalu ia mengerjakan proses sesuai yang ia baca.
Nah, bapak/ibu yang budiman,
Jadi dalam menjelaskan pengertian algoritma jangan berpikir terlalu “njlimet” karena kita menghadapi anak-anak yang belum mengenal kata algoritma meski mereka sebenarnya sering menggunakan algoritma dalam kehidupannya. Ajaklah anak-anak kita belajar membuat kue atau masakan yang sudah ada resepnya. Hati-hati, tidak mengikuti algoritma yang ada kue kita bakalan jadi “black cake” alias kue gosong!
Algoritma pada Aljabar sederhana
Bagi anak-anak yang lebih besar, katakanlah siswa kelas 4-7, bisa diberikan contoh algoritma seperti berikut:
Ajak anak kita ke warung bakso. Belilah 2 mangkok bakso dan 1 gelas teh manis. Ketika selesai si abang bakso mengatakan: “Semuanya Rp 11.000,-“
Nah, ajak anak kita memikirkan bagaimana dia bisa menebak harga 1 mangkok bakso dan 1 gelas teh manis. Caranya:
2 mangkok bakso + 1 gelas teh manis = 11.000
2b + 1t =11.000 (b=bakso, t=teh manis)
Ajaklah anak-anak kita mengira-ngira, membongkar pasang suatu bilangan sehingga dia mendapatkan jawaban yang sesuai.
Misal:
2(3000)+1(2000)=8000 (tidak sesuai, jawaban harus 11.000)
2(3500)+1(2500)=9500 (tidak sesuai)
Demikian seterusnya hingga dia menemukan jawaban yang benar. Hal ini juga merupakan berpikir berdasarkan algoritma.
Hasil jawaban cepat juga ada, algoritmanya sangat pendek, tanya aja ke abang baksonya berapa semangkok bakso dan segelas teh manis, beres hehehehe :)
Note: berpikir menggunakan algoritma sudah lama ada, sejak jaman Al Khawarizmi sang penemu aljabar menggunakannya untuk memecahkan persoalan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar